Panjat pinang, lomba yang selalu identik dengan perayaan 17 Agustus, punya cerita sejarah yang menarik sekaligus memilukan. Siapa sangka, tradisi yang sekarang jadi simbol kegembiraan dan kebersamaan ini berawal dari masa penjajahan Belanda. Masa Penjajahan Belanda: Hiburan yang Merendahkan Panjat pinang bukanlah tradisi asli Indonesia. Lomba ini pertama kali diperkenalkan oleh Belanda sekitar tahun 1920-an. Awalnya, lomba ini bernama De Klimmast yang berarti "memanjat tiang". Lomba ini diadakan saat acara-acara besar yang digelar para penjajah, seperti pesta pernikahan atau perayaan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina. Saat itu, batang pohon pinang yang sudah dilumuri oli atau lemak menjadi tontonan yang menghibur bagi para tuan dan nyonya Belanda. Hadiah yang digantung di puncak tiang berupa barang-barang mewah seperti keju, gula, beras, dan pakaian yang saat itu sulit didapat oleh rakyat pribumi. Tujuannya bukan untuk merayakan atau menghargai, melainkan sebagai hiburan s...